Jumat, 04 November 2011

Pendidikan - SMAN 3 (PADMANABA) Yogyakarta

SMA Negeri 3 Yogyakarta sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Bahkan, sekolah ini telah ada sejak tahun 1918, karena sebuah dokumen menunjukkan bahwa pada tanggal 5 Juli 1938, sekolah ini merayakan ulang tahunnya yang ke-20. [1], [2] Sampai dengan pecahnya Perang Dunia II (Desember 1941), sekolah ini dikenal dengan nama AMS (Algemeene Middelbare School) afdeling B. Saat itu, sekolah ini hanya diisi oleh mereka dari golongan elite pribumi. [3].
AMS afd. B berganti nama menjadi SMT (Sekolah Menengah Tinggi) bagian A dan bagian B pada masa pendudukan Jepang, tahun 1942. Hingga akhirnya, tanggal 19 September 1942, didukung oleh Kepala Sekolah saat itu (Alm. RJ. Katamsi) berdiri organisasi pelajar sekolah ini yang diberi nama PADMANABA. Padma sendiri dalam Bahasa Sansekerta berarti teratai merah atau dalam Bahasa Latin adalah Nelumbium speciosum. Pada masa itu, sekolah ini juga biasa dikenal dengan nama SMT Kotabaru. Hingga sekarang, tanggal 19 September selalu diperingati sebagai Hari Lahir Padmanaba dengan serangkaian acara yang diselenggarakan oleh para peserta didik aktif, alumni, guru dan karyawan, dan segenap keluarga besar Padmanaba yang dikenal sebagai Pekan Peringatan Hari Padmanaba (PPHP), yang pada tahun 2010 ini adalah PPHP ke-68.
Tahun 1948, sekolah ini terbagi menjadi dua, yaitu SMA A di Jalan Pakem 2 dan SMA B di Jalan Taman Krida 7. Pada tanggal 21 Desember 1948, sekolah ini diduduki Belanda. Tanggal 6 Juni 1949, SMA B berhasil dibuka kembali dengan pendidikan yang lebih berkualitas. Tahun 1956, SMA ini berubah nama menjadi SMA IIIB, dan berubah lagi menjadi SMA Negeri 3 pada tahun 1964, di bawah pimpinan kepala Sekolah Ibu Mujono Probopranowo.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, sekolah ini bernama SMU (Sekolah Menengah Umum) Negeri 3 Yogyakarta, tetapi sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai tahun 2004, diubah lagi menjadi SMA Negeri 3 Yogyakarta. Walaupun demikian, masyarakat luas sampai sekarang masih mengenalnya sebagai "SMA Padmanaba" atau "SMA 3 Bhe".

[sunting] Kepala Sekolah

Sejak tahun 1942, sekolah ini telah mengalami 21 kali pergantian kepala sekolah. Nama-nama kepala sekolah sejak tahun 1942 adalah sebagai berikut. [4].
  1. 19421945 : RJ. Katamsi,
  2. 19451946 : Prof. Dr. Soegarda Poerbokawotjo,
  3. 19461947 : Prof. Dr. Priyono,
  4. 19471950 : Ir. Marsito,
  5. 19501951 : Drg. Nasir Alwi,
  6. 19511956 : Muh. Sjahlan,
  7. 19561963 : R. Soecipto,
  8. 19631971 : Moedjono Probopranowo, S.H.,
  9. 19711976 : Utoyo Darmabrata,
  10. 19761981 : Haji Muh. Solihin,
  11. 19811985 : Oetoro|Drs. Oetoro,
  12. 19851987 : Drs. Wahyuntana,
  13. 19871991 : Ariento Sukotjo,
  14. 19911993 : Drs. Mashari Subagijono,
  15. 19931997 : Drs. Soenarto,
  16. 19972002 : Drs. Nursisto,
  17. 20022004 : Drs. H. Mashadi AR.,
  18. 20042005 : Dra. Hj. Sri Ruspita Murni,
  19. 20052007 : Drs. Bambang Supriyono, M.M.,
  20. 20072009 : Drs. H. Bashori Muhammad, M.M., dan
  21. 2009kini : Dra. Dwi Rini Wulandari, M.M.

[sunting] Nama Padmanaba

Nama "Padmanaba" yang sekarang dikenal sebagai nama lain dari SMA Negeri 3 Yogyakarta serta dipakai sebagai nama organisasi yang anggotanya para alumni dan semua yang pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta, telah digunakan sejak tahun 1942. Penggagasnya adalah RJ Katamsi yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Sekolah dan juga guru seni mengambar. Nama Padmanaba bermula ketika beliau menjelaskan tentang sifat-sifat dasar teratai kepada murid-muridnya. Beliau mengatakann bahwa bunga teratai merah atau lotus yang dikenal dengan nama Latin Nelumbium speciosum dan dalam Bahasa Sanskerta disebut Padma, bagi bangsa timur melambangkan sebuah kesakralan dalam berbagai masalah kehidupan. Kuncupnya mengandung arti yaitu kekuatan yang membumbung tinggi ke atas. Bila air pasang,maka teratai ikut naik, bila air surut, maka akan ikut turun. Teratai tumbuh di lingkungan air yang berlumpur, kotor, dengan akar serabut yang saling mengait, namun tetap indah, bersih, dan tidak tercemar sama sekali. Daun pohon teratai pun tumbuh ke arah atas hingga mengambang di atas air dan tidak basah oleh air kotor. Susunan dan kombinasi antara daun dan bunganya pun sangat serasi dengan lingkungan dimana teratai tersebut hidup. Semua itu melambangkan ketidakterikatan kehidupan terhadap keadaan lahiriah atau fisik sekitarnya, dan tersusun atas suatu harmoni kehidupan tanpa tercemar atau terpengaruh oleh alam lingkungannya.
Bunga teratai warna merah melambangkan kesucian yang keindahannya terjangkau oleh siapapun juga mulai dari yang paling rendah atau hina sekalipun, dan sebagai perlambang atas pencapaian tingkat kesadaran tertinggi dalam kehidupan macam apapun.
Dalam agama Buddha dilambangkan bahwa sikap duduk Sang Buddha Gautama waktu bersemedi seperti posisi bunga teratai sehingga disebut bahwa Sang Buddha sedang duduk di atas singgasana Padmasana (tempat tumbuhnya bunga teratai).
Dalam agama Hindu, teratai tumbuh dari pusar Dewa Wisnu ketika terbangun dari semedinya. Dan dari padma yang melambangkan keberanian, kesucian, dan kemajuan tersebut lahirlah Dewa Brahma. Kuncup Padmanaba melambangkan cita-cita, pertumbuhan manusia yang sudi, beriman, dan bertaqwa.
Salah satu murid RJ Katamsi yang bernama Suhud yang memiliki kreativitas lebih daripada lainnya menggambar teratai tersebut dengan sangat baik, sehingga tercetus ide menjadikan gambar teratai Suhud sebagai lambang untuk sekolah. Dengan dibantu oleh temannya yang bernama Soelaiman, Suhud menyempurnakan logo teratai merah itu dengan 2 kelopak bunga dan 8 daun yang tersusun menjadi lapis yang arahnya berlawanan.

[sunting] Lambang Padmanaba

Lambang Padmanaba yang berupa teratai merah pertama kali dibuat oleh murid RJ Katamsi yang bernama Suhud. Dibantu oleh temannya yang bernama Soelaiman, Suhud menyempurnakan logo teratai merah itu dengan dua kelopak bunga dan delapan daun yang tersusun menjadi dua lapis yang arahnya berlawanan.

[sunting] Sertifikasi

  1. Akreditasi dari Badan Akreditasi Sekolah (BAS)dengan nilai A
  2. Cambridge International Centre, dengan Centre Number ID 108.
  3. Standar Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008

[sunting] Sarana & Prasarana Sekolah

Kegiatan pembelajaran dan persekolahan di SMA Negeri 3 Yogyakarta didukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan seluas 21.540 m2 dan bangunan seluas 7.105 m2. Didukung pula dengan halaman/taman seluas 3.700 m2 dan lapangan olahraga seluas 10.835 m2.

[sunting] Sarana Fisik

Sarana fisik yang dimiliki:

[sunting] Sarana Penunjang Kegiatan

[sunting] Kegiatan Ekstrakurikuler

[sunting] Program wajib

Pendidikan Pramuka (khusus kelas X)

[sunting] Program Pilihan

[sunting] Beasiswa

Beasiswa yang disediakan di SMA 3 Yogyakarta antara lain :

[sunting] Prestasi

[sunting] Olimpiade Sains

  • Medali emas dalam Olimpiade Fisika Asia Pasifik dan medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional pada tahun 2003 (Tri Wiyono Darsowiyono)
  • Medali perunggu dalam Olimpiade Kimia Internasional di Jerman pada tahun 2004 (Lisendra Marbelia)
  • Medali emas Bidang Matematika (Kristo), dua Medali perak Bidang Komputer (Anugerah Galam Persada dan Hanson Prihantoro Putro), Medali Perunggu Bidang Matematika (Ifan Hanif), Medali perunggu Bidang Kimia (Rendra Prasetya), Medali Perunggu Bidang Biologi (Sofia Imaculata), Medali Perunggu Bidang Komputer (Wiradeva Arif Kurniawan), Medali Perunggu Bidang Komputer (Dominikus Damas Putranto), dalam Olimpiade Sains Nasional 2005
  • Medali perunggu dalam Olimpiade Matematika Asia Tenggara atas nama Kristo
  • Wakil Indonesia dalam Olimpiade Matematika Internasional 2005 di Mexico (Kristo)
  • Medali Perak dalam 2005 Olimpiade Kimia Internasional di Taiwan atas nama Rendra Prasetya
  • Honorable Mention dalam Olimpiade Fisika Asia Pasifik di Kazakhstan tahun 2006 dan medali perak dalam olimpiade Fisika Internasional pada tahun 2007 (Yoshua Michael Maranatha)
  • Wakil Indonesia dalam Olimpiade Matematika Internasional 2007 di Vietnam (Nugroho Seto Saputro)
  • Medali Emas Bidang Matematika (Ahmad Ataka Awalur Rizqi), Medali Perak Bidang Komputer (Mirza Widihananta), dan Medali Perunggu Bidang Astronomi (Mirna Jatiningrum) dalam Olimpiade Sains Nasional 2009
  • Medali Perunggu pada Asian Physics Olympiad (APhO) 2010 di Taiwan atas nama Ahmad Ataka Awalur Rizqi
  • Medali Emas dalam International Earth Science Olympiad atau Olimpiade Kebumian ke-4 Tahun 2010 di Yogyakarta atas nama Rio Priandi Nugroho

[sunting] Prestasi Tingkat Nasional dan Internasional yang lain

  • Sandra Forestyana sebagai anggota paskibraka Tahun 2006, dan Nisma Aulia serta Lecia Mona, sebagai anggota cadangan
  • Joshua Michael Maranata, peserta terbaik dalam bidang Fisika Ujian A-Level Cambridge University
  • Fadhil Ahmad Qamar, sebagai salah satu panelis dalam World Cultural Economic Forum yang diselenggarakan oleh International Child Art Foundation (2008)
  • Koala Band (Padz Band #6) Juara I Nasional Honda Beat RBT Blast 2008
  • Fadhilah Atika, Juara I Nasional Cabang Karate dalam Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (OOSN) 2009
  • Dien Ardiansyah Putra, Juara I Asia Pasifik Cabang Renang Gaya Punggung 2009

[sunting] Alumni

PADMANABA yang pada awalnya merupakan organisasi pelajar, akhirnya juga merupakan nama Organisasi Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta. Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta tergabung dalam Keluarga Besar Padmanaba, dengan kantor pusat di Jakarta. Di beberapa kota, seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Jakarta, telah pula berdiri kompartemen Padmanaba.
Salah satu karakteristik SMA Negeri 3 Yogyakarta adalah kuatnya ikatan dan peran alumni terhadap perkembangan sekolah. Peran tersebut antara lain dilembagakan dengan didirikannya Yayasan Keluarga Padmanaba (dulu Yayasan Pendidikan Padmanaba), dan program-program keluarga besar Padmanaba, seperti: (1) penerbitan majalah Kalawarta Padmanaba dan peluncuran padmanaba.or.id, (2) menyelenggarakan studium general yang bagi para siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta dengan berbagai macam tema mulai dari seni sampai dengan kewirausahaan (enterpreneurship), (3) pemberian beasiswa Padmanaba kepada siswa dan putra-putri guru dan karyawan, (4) bantuan kegiatan OSIS, dan sebagainya.
Beberapa alumni dan orang yang pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta yang dikenal masyarakat luas:

[sunting] Lihat pula

[sunting]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar