Jumat, 04 November 2011

Pendidikan - SMAN 6 (NAMCHE) Yogyakarta

SMA Negeri 6 Yogyakarta adalah sebuah sekolah negeri jenjang SMA di Kota Yogyakarta yang berdiri pada 31 Maret 1950. Almamater ini meniupkan semangat Samigati Trus Manunggal dengan semboyan Muda Wijaya dan berlambangkan bunga Tunjung Putih.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Sejarah

Sekolah ini mula-mula didirikan untuk menutupi kekurangan tenaga pamong praja di negara bagian Yogyakarta pada tahun 1950. Mengingat sejak Jakarta ditetapkan menjadi Ibu Kota RIS pada tahun 1949, maka kegiatan pemerintah pusat berangsur-angsur dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, bersama-sama dengan pegawai pamong prajanya. Untuk mengatasi kekurangan atau bahkan kekosongan pegawai ini, digelar pertemuan antara tokoh-tokoh UGM dengan para pendidik yang ada, merumuskan upaya apa yang tepat dan apa yang dapat dilaksanakan, untuk mengisi kekosongan formasi pamong praja tersebut. Dari hasil rapat itu, diputuskan untuk mendirikan sebuah sekolah.
Pada awalnya sekolah baru ini dinamai SMA Yuridis Ekonomi. Siswanya diambil dari pegawai-pegawai yang berijazah SMP/SLTP dan ex-TP (Tentara Pelajar). Karena pada saat itu jenis SMA yang ada adalah SMA/A dan SMA/B maka akhirnya SMA Yuridis Ekonomi berubah nama menjadi SMA/C, sesuai dengan SK Pendirian (Instillingen Besluit) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Juli 1950. Pada saat itu, SMA Negeri C terbagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA IC masuk siang dan SMA IIC masuk pagi dalam satu lokasi yang sama.
Beberapa tahun kemudian, ada perubahan nama sesuai urutan jumlah SMA Negeri yang berada di kota Yogyakarta pada waktu itu, maka SMA IC berubah menjadi SMA 5C dan SMA IIC menjadi SMA 6C. Seiring dengan perkembangan waktu itu, SMA 5C memisahkan diri dari SMA 6C kemudian menempati gedung baru di Jl. Nyi Pembayun Kota Gede sedangkan SMA 6C tetap bertahan di Jl. Cornelis Simanjuntak 2 sampai saat ini. Karena kekhasan nama SMA 6 dengan huruf "C", maka hingga saat inipun masyarakat lebih sering menyebut SMA N 6 Yogyakarta dengan sebutan "NAMCHE".
Kepala Sekolah yang pertama adalah alm. R.M. Poespokoesoemo. Namun beliau hanya menjabat kurang lebih setahun saja (31 Maret 1950 hingga 1 Desember 1951). Lalu beliau digantikan oleh alm. R.A. Djoko Tirtono, SH. (1 Desember 1951 - 1 Juni 1968). Kemudian saat ini dipimpin oleh Drs. Rubiyatno. Sampai saat ini, SMA 6 Yogyakarta telah memiliki 14.000 orang alumni yang tersebar di seluruh Nusantara dan Bahkan Dunia.
Pada tahun ajaran 2009/2010, telah ditetapkan sebagai "The Research School of Jogja" yaitu sekolah tingkat SMA yang berbasis riset atau penelitian yang pertama di Yogyakarta dan di Indonesia.

[sunting] Kurikulum

SMA Negeri 6 Yogyakarta menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

[sunting] Fasilitas

Fasilitas-fasilitas di SMA Negeri 6 Yogayakarta semakin bertambah dari waktu ke waktu. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
  • Setiap Ruang kelas dengan dilengkapi LCD Projector, Kipas Angin, AC dan Lampu
  • Ruang perpustakaan dengan pengembangan e-librarydengan AC
  • Ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
  • Ruang Guru
  • Masjid
  • Ruang Bimbingan Konseling
  • Ruang Tata Usaha
  • Laboratorium fisika 1 buah
  • Laboratorium kimia 1 buah
  • Laboratorium biologi1 buah
  • Laboratorium bahasa
  • Laboratorium komputer siswa 2 buah
  • Laboratorium IPS (dalam pengembangan)
  • Ruang Audio Visual 2 Buah
  • Ruang AULA dan Panggung
  • Wi-Fi dengan 8 titik hotspot
  • Lapangan bola basket
  • Lapangan bola voli
  • Masjid
  • Tempat parkir sepeda, sepeda motor dan mobil yang representatif
  • Taman
  • Ruang UKS (untuk konsultasi ke dokter sekolah)
  • Ruang Muda Wijaya Red Cross PMR
  • Ruang Muda Wijaya Hiking and Mountaineering Club Pecinta Alam
  • Ruang Teater Muda Wijaya
  • Ruang Taekwondo
  • Ruang Research Centre
  • Ruang Work Show hasil karya siswa
  • Ruang Pengolahan Limbah Cair
  • Ruang Perpustakaan Toyota Eco Youth
  • Kantin
  • Koperasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar